Profil Desa Dan Kepala Desa Sembungan dari Masa ke Masa

Profil desa dan Kepala Desa

Desa Sembungan terdiri 7 Rt dan 2 Rw. Berdirinya Desa Sembungan diperkirakan pada tahun 1948 yang diprakasai pertama-tama oleh Syeh Adam Sari anak keturunan dari mbah Joko Sembung. Terbentuknya Desa Sembungan karena adanya kebutuhan kebersamaan, kekompakan, perlindungan antar sesama anak keturunan ketiga keluarga tersebut yang saling berjauhan, sehingga atas perjuangan bapak Sastro Dimejo berdirilah Desa Sembungan menjadi Kepala Desa yang pertama dan saat ini Desa Sembungan dikepalai oleh Kepala Desa yang ketujuh, periode tahun 2019 -2024 yang dijabat oleh Tuyali.

Dari uraian sejarah berdirinya Desa Sembungan tersebut dapat diambil hikmahnya, betapa pentingnya adanya persatuan, gotong royong, kebersamaan dan kekompakan antar sesama yang pada zaman era modern ini sudah mulai hilang.

  1. Sastro Dimejo (1945-1957)

Dalam pemerintahan sastro Dimejo pada tahun 1957-1945, pada tahun ini pemerintah mulai berfungsi namun masih belum berfungsi dengan baik.

  • Ahmad Sukur (1957-1969)

Pada periode ini mulai ada program – program pembanguanan negara masuk desa seperti Padat karya dan di bangunnya jalan – jalan setapak untuk aktifitas warga.

  • Yashuri (1969-1992)

Bapak Yashuri menjabat sebagai lurah sejak tahun 1969-1992. Pada waktu beliau menjabat desa Sembungan memiliki jumlah penduduk yang masih sangat kecil dan masih banyak lahan pertanian yang belum dimanfaatkan. Peninggalan beliau semasa menjabat antra lain: jalan – jalan setapak menuju antar desa dan juga pemindahan lapangan sepak bola dari yang awalnya berada di sebelah barat desa dialihkan ke sebelah timur Desa.

  • Mualip (1992-2008)

Bapak Mualip menjabat selama 16 tahun, yaitu dari tahun1992-2008. Di dalam catatan kepemimpinan Bapak Mualip, jaringan listrik sudah mulai masuk desa, mulainya pembangunan masjid Roudatul mutaqien, dan berbagai program pembangunan padat karya lainnya dari pemerintah pusat.

  • Khozin (2008-2013)

Pada masa pemerintahan Bp. Khozin ini Desa Sembungan mulai dirintis menjadi desa Wisata seperti yang kita kenal sekarang. Sembungan saat itu menjadi salah satu wisata andalan di Kabupaten Wonsobo, selain itu lewat program PNPM dari pemerintah pusat, Desa Sembungan di bawah Kepemimpinan Bp. Khozin berhasil membuatkan beberapa tempat untuk pemberdayaan masyarakat antara lain: PAUD, sanggar belajar dan gor desa.

  • Sudiyono (2013-2018)

Meningkatnya kunjungan wisatawan di Desa Sembungan ternyata turut menyebabkan dampak negatif bagi desa dan lingkungan, salah satunya yaitu penumpukan sampah yang luar biasa, sehingga PEMDES di bawah kepemimpinan Bapak Sudiyono bekerja sama dengan BI (Bank Indonesia) berhasil membuat pakta integritas penanggulangan masalah sampah sehingga berhasil dibuat gedung sampah yang hingga saat ini masih berfugsi dengan baik, selain itu dana desa yang dikucurkan pemerintah dimanfaatkan sepenuhnya oleh Bp. Sudiyono untuk meningkatkan perekonomian warga yaitu dengan membangun jalan lingkar ladang di beberapa titik yang hingga sekarang juga masih berfungsi dengan baik.

  • Tuyali (2019-2024) dan ada perpanjangan sampai 2026/2027

Visi misi utama adalah memajukan desa wisata , pembangunan yang telah dilaksanakan pembuatan jalan lingkar telaga dan jalan lingkar desa untuk mengurai kemacetan wisata, melebarkan jalan menuju sunrise, pembuatan spot baru untuk mengatasi kepadatan pengunjung di Bukti Sikunir, pemberian CSR untuk yatim piatu dan manula setiap tahun

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *